Sajak dan Puisi

Duhai Sang Guru
Aku tahu niatmu di tahun itu untuk tidak meluluskanku
Apa salahku hingga engkau begitu
Tahukah engkau betapa susahnya orang tua membiayai kuliahku
Peluh dan tawa mereka pasrahkan di pundakku

Sang Guru dengan kerudung palsu
Janganlah bersedih dg hilangnya anakmu
Sungguh itu sebuah pengingat untukmu

Duhai Sang Guru
Andai saja engkau tak meluluskanku di tahun itu
Tak mungkin engkau bersedih kehilangan anakmu
Karena sungguh aku telah membunuhmu........




STASIUN KOTA BEKASI

Sungguh sangat menguras hati dan pikiranku
Engkau gadisku, pergi dengan keadaan sakit seperti itu
Musibah ataukah anugerah.....
Wis emboh lah..........

            Di kereta itu, aku mencoba menguatkan hati...
            Kutahan air mata agar tak berkesan seperti banci
            Di Stasiun ini aku melepasmu
            Semoga tercapai semua angan dan cita-citamu

                                                            (Bekasi-20-6-11)






           Sahabat



Sahabatku, teman gandeng jembutku..
Bersembunyi dimanakah dirimu?
Kucari kok ora ketemu
Mengertilah, aku ingin berbagi cerita denganmu.........


Banyak problema yg terjadi selama aku pergi
Aku nitip kekasihku padamu
Anggaplah dia seperti aku
Sungguh ini karena terpaksa
Di perantuan ini aku belum bisa pulang..........


Namun ku dapati engkau tak seperti dulu lagi
Mungkin dg bersembunyi akan lebih tepat
Aku tahu betul
Ini dosaku, bukan dosamu...
Dan kekecewaan ini-pun terucap di bibirku...